Dollar melemah terhadap euro di tengah spekulasi bahwa investor yang terluka oleh keputusan Swiss National Bank dalam menghapus batasan perdagangan terhadap mata uang bersama, mengurangi resiko di pasar yang mereka siap untuk ambil.
Greenback juga tergelincir terhadap yen karena pelemhan tajam di pasar ekuitas China sejak tahun 2008 telah mendorong permintaan untuk aset haven. Swiss franc turun setidaknya 0.6% terhadap semua dari 16 mata uang utama, mengurangi lonjakan mereka dari penghapusan kebijakan batasan bank sentral untuk batasan 1.20 per euro. Euro menguat setelah merosot pada pekan lalu di tengah spekulasi bahwa European Central Bank akan umumkan langkah-langkah stimulus tambahan pada pertemuan kebijakan 22 Januari mendatang.
"Tema yang kita lihat saat ini adalah salah satu dari pengurangan resiko secara umum," ujar Michael Snevd, analis mata uang di BNP Paribas SA di London. "Investor secara umum kehilangan uang mereka ketika kebijakan dari SNB berjalan. Sebagai responnya, saat ini kita melihat investor secara umum mengurangi resikonya di pasar FX. Bullish dollar adalah tema yang paling umum, jadi orang-orang mengurangi minatnya dalam perdagangan beli dollar, yang kembali mengalami penurunan terbesarnya."

Euro naik sebesar 0.6% menjadi 136.78 yen setelah menyentuh level 134.74 pada tanggal 16 Januari, itu adalah level terlemah sejak 16 Oktober Mata uang bersama melonjak sebesar 2.4% menjadi 1.01781 Swiss franc setelah merosot sebesar 17% pada pekan lalu. (fsyl)
Sumber : Monexnews